Senin, 27 April 2020

Kewirausahaan Produk Kerajinan

Wawan Setiawan Tirta
Hukum ekonomi dasar menjelaskan bahwa hubungan antara ketersediaan barang di pasar (supply) dan permintaan pembeli (demand). Titik temu antara permintaan dan pengadaan adalah penetapan harga jual produk. Ketersediaan barang yang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga barang sedangkan ketersediaan barang yang lebih rendah daripada permintaan pembeli, dapat menyebabkan harga barang menjadi tinggi. Produk kerajinan memanfatkan keterampilan tangan. Proses pengerjaan produk kerajinan membutuhkan waktu yang lama. Industri kerajinan hanya dapat menghasilkan jumlah barang yang terbatas dalam rentang waktu tertentu.

Berbeda dengan industri manufaktur yang mampu menghasilkan produk dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Hal tersebut memberikan peluang produk kerajinan dengan keunikannya untuk memasuki pasar sebagai produk dengan jumlah terbatas atau limited edition/limited product. Produk yang unik dengan jumlah terbatas dapat memiliki harga jual yang tinggi.

Ada berbagai cara yang dapat dikembangkan bagi para wirausahawan kerajinan untuk mengembangkan ide peluang usahanya, diantaranya adalah dengan memberikan kebebasan dan dorongan kreativitas kepada para perajin. Pengembangan ide harus dilakukan secara kontinyu dengan tujuan agar wirausahawan dapat memenangkan persaingan. Beberapa macam ide yang dapat dikembangkan untuk memenagkan persaingan dalam perdagangan antara lain : Pertama, ide dalam pembuatan produk kerajinan yang diminati konsumen. Kedua, ide dalam pembuatan produk kerajinan yang dapat memenangkan persaingan. Ketiga, ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk kerajinan. Keempat, ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen di dalam penggunaan produk kerajinan. Kelima, ide dalam pembuatan desain, model, corak, dan warna produk kerajinan yang disenangi konsumen.

Peluang kerajinan untuk menjadi produk dengan harga yang tinggi, harus dipastikan dengan melakukan riset pasar terhadap minat dan selera pembeli. Hasil riset pasar akan mendasari proses perancangan produk kerajinan yang inovatif. Rancangan produk terwujud melalui kegiatan wirausaha dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar).
  1. Man (manusia) atau SDM (Sumber Daya Manusia), saat ini biasa disebutkan dengan istilah Man Power atau Mind Power, adalah personel atau orang-orang yang terlibat dalam wirausaha tersebut. Wirausaha yang berhasil salah satunya adalah apabila berhasil mengelola sumber daya manusia yang terlibat dalam setiap proses yang terjadi dalam usaha. Pengelolaan sumber daya manusia juga termasuk pengelolaan ide-ide inovatif yang dapat bermanfaat baik untuk perkembangan produk dan maupun usaha secara umum.
  2. Money dapat dipahami sebagai dana yang menjadi modal usaha, perputaran uang melalui pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha tersebut. Kemampuan pengelolaan uang termasuk kemampuan mengelola keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan usaha agar menjadi lebih besar. 
  3. Material, machine dan method terkait langsung dengan proses produksi yang terjadi dalam usaha tersebut. Meterial (Bahan Baku) adalah bahan-bahan yang akan kita proses untuk menjadi satu produk yang akan kita tawarkan. Machine (Mesin) adalah faktor yang menentukan efektifitas dan maksimalitas suatau usaha dalam hal produksi. Method (Metode/Cara) yang dimaksud adalah Cara menjalankan Produksi, Cara Pemasaran, Cara Pengorganisasian,dan lain-lain. Kemampuan wirausahawan dalan mengelola produksi yang efektif dan efsien dapat menghasilkan keuntungan wirausaha yang lebih besar.
  4. Market, adalah pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha. Pengetahuan tentang pasar sasaran menjadi salah satu kunci penting untuk keberhasilkan suatu usaha. Wirausaha dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar, dengan demikian peluang produk diserap pasar akan lebih besar. Riset tentang pasar bertujuan pula untuk mengenali pesaing yang ada di pasar tersebut. Posisi suatu usaha terhadap pesaingnya harus diketahui oleh wirausahawan agar dapat memenangkan persaingan. Persaingan yang terjadi dapat mempengaruhi rancangan produk yang akan dibuat serta keputusan penetapan harga jual produk.

Skema Proses dalam Wirausaha Kerajinan
 Hukum ekonomi dasar menjelaskan bahwa hubungan antara ketersediaan barang di pasar  Kewirausahaan Produk Kerajinan
Pikirkan kerajinan khas yang ada di daerah lingkungan sekitar atau kerajinan yang ada di daerah lain di Indonesia. Terapkan Skema Proses dalam Wirausaha Kerajinan untuk pengembangan kerajinan tersebut.
No.Proses dan ProdukTanda CekIde Hasil DiskusiGambar Produk Kerajinan
1.Riset PasarKerajinan berbahan dasar monel banyak diminati kaum muda terutama yang berbentuk aksesori
2.Hasil RisetMonel harganya yang relatif lebih rendah dari perak dan sesuai untuk dijadikan sebagai bahan pembuatan perhiasan. Monel digunakan sebagai aksesoris atau perhiasan seperti kalung, cincin, gelang 
3.Pengembangan ProdukBersaing dengan inovasi dengan menciptakan inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya.
4.Hasil RancanganMenciptakan produk-produk baru yang dapat digunakan orang lain.
5.BahanMonel (baja putih)
6.PeralatanAlat pemotong, amplas, kikir
7.Cara KerjaLembaran monel dibakar agar mudah dibentuk menjadi bentuk kerajinan yang diinginkan seperti cincin, giwang, kalung atau gelang. Setelah dibentuk diamplas, dikikir, dan dihaluskan dengan proses smoothing sehingga didapatkan model kerajinan monel yang indah, halus, dan kuat.
8.ProdukKalung Nama Monel
9.DistribusiProdusen -> Sole Agent -> Sales Force -> Konsumen Akhir
10.PemasaranKerajinan kalung monel dihargai berkisar Rp 50.000 – Rp 500.000 tiap kodinya untuk kerajinan cincin monel.
11.EvaluasiDibutuhkan desain baru yang memiliki
estetika tinggi dan unik