Syair adalah salah satu jenis puisi lama yang berasal dari Persia. Syair pada hakikatnya dibangun atas struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik berkaitan dengan unsur luar, misalnya diksi, pengimajian, majas, perulangan bunyi (rima), tipografi, jumlah baris per bait. Struktur batin berkaitan dengan unsur dalam/isi puisi, misalnya simbol, perasaan atau suasana, tema, nada, amanat. Perasaan berkaitan dengan rasa hati yang disampaikan penyair melalui syairnya, misalnya sedih, kecewa, benci, rindu, dan sebagainya. Sedangkan nada merupakan sikap batin penyair yang hendak diekspresikan kepada pembaca, misalnya menasihati, mencemooh, penasaran.
Syair mulai berkembang di Indonesia sejak berkembangnya Islam. Hal itu didukung bukti bahwa syair adalah karya sastra dari Arab. Syair disukai masyarakat Melayu waktu itu karena termasuk bentuk puisi yang ringan. Bila dibandingkan dengan karya puisi dari Arab yang lainnya (rubai, khitah, masnawi, dan nazal), syair adalah karya yang paling populer. Dalam perkembangan perpuisian Indonesia, istilah syair justru meluas karena digunakan untuk padanan kata puisi. Hal itu didukung dengan digunakannya kata penyair untuk menyebut para penulis puisi. Selain itu, sering pula kita mendengar orang berkata "Saya tak hafal syairnya" ketika disuruh menyanyikan sebuah lagu. Di sini syair dipadankan sebagai lirik sebuah lagu.
Jenis-jenis Syair
Ciri-ciri Syair
Dari beberapa unsur syair yang ada yang termasuk struktur batin syair atau disebut unsur intrinsik meliputi tema, dan pesan atau amanat.
Syair Abdul Muluk
Syair Perang Mengkasar :
Struktur Fisik
Syair mulai berkembang di Indonesia sejak berkembangnya Islam. Hal itu didukung bukti bahwa syair adalah karya sastra dari Arab. Syair disukai masyarakat Melayu waktu itu karena termasuk bentuk puisi yang ringan. Bila dibandingkan dengan karya puisi dari Arab yang lainnya (rubai, khitah, masnawi, dan nazal), syair adalah karya yang paling populer. Dalam perkembangan perpuisian Indonesia, istilah syair justru meluas karena digunakan untuk padanan kata puisi. Hal itu didukung dengan digunakannya kata penyair untuk menyebut para penulis puisi. Selain itu, sering pula kita mendengar orang berkata "Saya tak hafal syairnya" ketika disuruh menyanyikan sebuah lagu. Di sini syair dipadankan sebagai lirik sebuah lagu.
Jenis-jenis Syair
- Syair Panji. Syair panji merupakan syair yang menceritakan tentang keadaan yang terjadi di dalam istana dan keadaan orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana.
- Syair Romantis. Syair romantis merupakan syair berisi tentang cinta, syair ini biasanya ada pada cerita pelipur lara, hikayat, maupun cerita rakyat.
- Syair Kiasan. Syair kiasan merupakan salah satu syair yang berisi tentang cinta ikan, burung, bunga atau buah-buahan. Cinta tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap suatu peristiwa tertentu.
- Syair Sejarah. Syair sejarah merupakan syair yang dibuat berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan.
- Syair Agama. Syair agama merupakan syair yang terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: syair sufi, syair tentang ajaran Islam, syair riwayat cerita nabi, dan syair nasihat.
Ciri-ciri Syair
- Tiap-tiap syair terdiri dari atas 4 baris.
- Tiap-tiap baris terdiri atas 8 -14 suku kata.
- Biasanya setiap baris terdiri dari 4 kata.
- Syair bersajak sama, dengan rumus a-a-a-a
- Keempat baris baris syair merupakan satu rangkaian cerita, jadi tidak terdapat sampiran.
- Setiap bait syair bisa berdiri sendiri.
Dari beberapa unsur syair yang ada yang termasuk struktur batin syair atau disebut unsur intrinsik meliputi tema, dan pesan atau amanat.
- Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Tema merupakan landasan utama dalam mengekspresikan gagasan atau pikiran melalu ikata-kata.
- Pesan atau amanat, yaitu tujuan yang hendak dimaksud penyair dalam menciptakan syairya. Pesan penyair dapat ditelaah setelah memahami tema, sada, dan suasana syair dengan membaca kesepuruhan syair. Amanat tersirat dibalik kata-kata yag disusun dan berada di balik tema yang diungkapkan.
Syair Abdul Muluk | Syair Perang Mengkasar |
---|---|
Berhentilah kisah raja Hindustan Tersebutlah pula suatu perkataan Abdul Hamid Syah paduka sultan Duduklah baginda bersuka-sukaan | Sudahkah kalah negeri Mengkasar Dengan kudrat Tuhan Madik al-Jabbar Patik karangkan di dalam fatar Kepada negeri yang lain supaya terkabar. |
Abdul Malik Putera baginda Besarlah sudah bangsawan muda Cantik menjelis usulnya syahda Tiga belas tahun umurnya ada | Memohonkan ampun patik tuanku, Kehendak Allah telah berlalu Kepada syarak tidak berlaku Bugis Buton Ternate hantu |
Parasnya elok amat sempurna Petah menjelis bijak laksana Memberi hati bimbang gulana Kasih kepadanya mulia dan hina | Lima tahun lamanya perang, Sedikit pun tidak hatinya bimbang, Sukacita hati segala hulubalang Melihat musuh hendak berperang |
Akan rahmah puteri bangsawan Parasnya elok sukar dilawan Sedap manis barang kelakuan Sepuluh tahun umurnya tuan | Mengkasar sedikit tidak gentar, Ia berperang dengan si kuffar, Jikala tidak rakyatnya lapar, Tambahi lagi Welanda kuffar |
Syair Abdul Muluk
- Isi Syair Abdul Muluk adalah bercerita tentang seorang wanita yang menyamar sebagai pria untuk membebaskan suaminya dari Sultan Hindustan.
- Tema : "Syair Abdul Muluk" adalah kisah putra raja yang bijak.
- Pesan atau amanat hendaklah kita menjadi orang yang bijak dan baik budi agar dicintai sesama.
Syair Perang Mengkasar :
- Syair Perang Mengkasar berisi tentang perang antara orang-orang Makasar dengan belanda.
- Syair Perang Mengkasar bertema sejarah
- Amanat : Semangat perjuangan membela tanah air harus tetap dikobarkan
Struktur Fisik
No. | Ciri-Ciri Fisik Syair | Keterangan |
---|---|---|
1. | Jumlah kata pada setiap baris | 4-6 kata |
2. | Jumlah baris pada setiap bait | 4 baris |
3. | Pola persajakan | aaaa |
4. | Baris yang merupakan isi | baris 1, 2, 3 dan 4 |