Sabtu, 18 April 2020

Gadis Misterius Dari Kelas VIII A

Wawan Setiawan Tirta

Photo Credit:  Google Images


Numpang ngepost ya. Saya Sinar, kejadian ini terjadi waktu saya masih kelas 2 SMP. Saat itu saya dan teman-teman yang berasal dari kelas VIII Unggulan 3 sedang melakukan pembersihan di halaman kelas belakang sekolah. Disana ada pohon besar tua, saya dan semua teman perempuan membersihkan areal sekitar pohon itu.

Tidak lama kemudian, salah satu teman saya berseru dengan hebohnya (sebut saja namanya Leni). "Hey, saya nemu foto perempuan", begitu katanya sambil memegang sehelai foto kecil yang kelihatannya sudah usang dimakan usia. Kamipun bergerombol mengerumuni Leni dengan rasa ingin tahu. saya menatap foto tersebut dimana ada wajah gadis manis didalamnya. Tapi akhirnya saya merasa aneh dan berhenti menatap foto itu.

Leni dan yang lainnya masih memegangi foto itu dan menebak siapa kira-kira gadis itu. Setahu kami, tidak ada siswa yang berwajah seperti itu di sekolah. Alumni? kami bahkan tidak mengenal mereka semua. Dilihat dari keadaan fotonya, sudah bisa dipastikan kalau foto itu sudah ada sebelum kami menginjak sekolah ini.

Saya sedang asyik memunguti sampah plastik bersama dengan teman saya Acha hingga kemudian kelas di depan kami pintunya tertutup dengan sendirinya. Sontak kami terkejut dan menoleh ke arah kelas itu, tapi tidak ada siapa-siapa disana. "Siapa sih yang iseng?" tanya Acha, tapi kami diam karena tidak tahu. Bermodal kenekatan, sayapun berjalan menuju kelas itu, kelas VIII A. Setelah membuka pintunya, perasaan saya jadi gak enak dan akhirnya menutuskan untuk kembali ke kelas. Diam-diam saya menahan sakit sendiri, saya mendengar teriakan perempuan yang bilang "Tolong! Tolong saya! saya akan dibunuh!".

Suara itu terus menghantui pikiran saya. Saat itu, kami semua tengah mengikuti les tambahan matematika di sekolah dan saya sama sekali tidak bisa berkonsentrasi. Kepala saya tiba-tiba sakit dan bayang-bayang perempuan tadi tiba-tiba muncul di hadapan saya. Sayapun berteriak dengan air mata yang mengalir. "Kamu kenapa?" tanya guruku yang sama sekali tidak saya jawab. Semua orang panik tapi saya tetap menangis dan memegangi kepala saya. "Jangan minta tolong sama saya! saya tidak tahu apa-apa!" teriakku lagi.

Akhirnya guru menyuruh saya ke UKS diantar oleh Yogi, sahabat saya. Ia membaringkan saya di kasur kemudian menenangkan saya. "Saya mau balik ke kelas, kamu hati-hati ya" katanya, sayapun ditinggal sendiri di UKS. Saya menatap lurus ke langit-langit dan mencoba menutup mata. "Tolong saya! saya mau dibunuh!" teriakan itu lagi! Kali ini saya melihat seorang gadis berseragam SMP menangis dan berteriak karena diseret oleh dua orang pemuda yang sama sekali tidak saya kenal. Sayapun mencoba menggapainya, namun terasa jauh hingga ia menghilang dibawa oleh dua pemuda tadi.

Entah itu mimpi atau tidak, tapi gadis itu selalu datang meminta tolong pada saya hingga akhirnya saya memutuskan untuk mencari kebenarannya. Saya meminta foto yang dipegang Leni tempo hari dan mengingat wajah gadis itu, dan yup! gadis yang meminta tolong pada saya adalah gadis yang berada di foto ini. Kembali bulu kudukku merinding.

Saya pergi bersama teman saya Acha ke kelas VIII A. Mungkin disanalah kelas gadis itu, karena ia berusaha minta tolong tepat di samping kelas ini. Sayapun masuk dan merasakan suasana yang aneh. "Saya tidak dapat menolongmu, jangan pilih saya, ada orang lain yang akan datang menolongmu" kataku dalam hati sambil memejamkan mata dan duduk tepat di depan kelas itu.

Entah gadis itu mendengarnya atau tidak, selepas sekolah saat saya sedang duduk di rumah, tiba-tiba saya melihat sesosok gadis dengan wajah manis berseragam SMP sedang menangis. Ia berkata "Aku akan mencari orang lain, maaf jika aku terus mengganggumu". Saya mangap-mangap gak percaya, gadis itu nyata! Alhasil setelah kejadian itu, teriakan minta tolong tidak pernah lagi terdengar.

Sekian cerita saya, maaf kalau GaJe, soalnya masih pemula. Terima kasih ^^




Source:   http://cerita-misteri.reunion.web.id/