Sabtu, 18 April 2020

Penyebab dan Dampak Pencemaran Air

Wawan Setiawan Tirta
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Air merupakan zat pelarut yang daik, sehingga air di alam tidak pernah murni karena mengandung berbagai zat terlarut, zat tidak terlarut, maupun miroorganisme. Jika kandungan bebargai zat tersebut ambang batas yang diperbolehkan maka air dikatakan tercemar. Pencemaran air adalah masuknya zat atau komponen lainnya ke dalam lingkungan perairan sehingga kualitas air terganggu.

A. Sumber Pencemaran Air.
Berdasarkan asalnya, sumber pencemaran air dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi buangan yang keluar dari industri atau limbah industri, tempat pembuangan sampah(sampah rumah tangga), dan sebagainya. Sumber tidak langsung yaitu pencemar yang masuk badan air dari tanah, air, atau atmosfer. Tanah dan air tanah dapat mengandung sisa dari aktivitas pertanian (limbah pertanian). Sedangkan pencemar dari atmosfer juga berasal dari aktivitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.

1. Limbah Industri
Limbah industri yang mengandung logam berat sering kali dialirkan atau dibuang ke sungai. Akibat dari pembuangan limbah ini, sungai dan laut menjadi tercemar. Jenis logam berat yang terdapat dalam limbah industri antara lain raksa, timbal, kadmium dan sebagainya. Logam tersebut merupakan bahan pencemar yang berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Limbah industri juga dapat berupa limbah pertambangan. Pertambangan pada umumnya menghasilkan limbah berbahaya adalah pertambangan batu bara. Limbah pertambangan batu bara biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar daerah pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah menjadi asam. Bila air yang bersifat asam ini ini melewati batu karang atau kapur akan melarutkan Ca dan Mg dari batuan tersebut. Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut terbawa air akan memberi efek terjadinya air sadah. Air sadah tidak dapat digunakan untuk mencuci karena membuat sabun tidak berbuih. Pertambangan lain yang menhgasilkan limbah adalah pertambangan emas. Pertambangan emas menghasilkan limbah yang mengandung merkuri.

2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga umumnya berupa sampah organik dan sampa anorganik serta detergen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran dan buah-buahan. Sedangkan sampah anonganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Contoh sampah anorganik adalah plastik, kaca, kain, logam, karet, dan kulit sintetik.. Sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegradable).

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti dana Penyebab dan Dampak Pencemaran Air


Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini hampir semua rumah tangga menggunakan setergen, padahal limbah detergen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.

3. Limbah Pertanian
Penggunaan pupuk buatan yang berlebihan di lahan pertanian dapt menyebabkan suburnya ekosistem perairan seperti olam, danau, waduk, atau sungai. Hal tersebut   terjadi karena sebagian pupuk yang tidak terserap tumbuhan terbuang bersama aliran ke perairan tersebut. Akibatnya perairan ditumbuhi ganggang dengan subur.

4. Hujan Asam
Hujan asam didefinisakan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor, dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Hujan asam terjadi karena belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta hidrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur oksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfir dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti membahayakan bagi kehidupan ikan dan tanaman.

B. Dampak Pencemaran Air
Jika perairan telah tercemar maka kehidupan di dalamnya juga akan terganggu. Berikut ini dampak pencemaran air.
  • Air yang tercemar banyak mengandung organisme yang berbahaya dan menyebabkan banyak penyakit. Umumnya organisme tersebut mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama sampai terpindahkan sampai ke tubuh manusia, seperti cacing-cacing paasit, bakteri-bakteri patogen, dan lain-lain.
  • Limbah pertambangan yang asam dapat menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga dapat memusnahkan kehidupan di air.
  • Logam berat yang masuk ke dalam tubuh hewan akan terkumpul dalam tubuh hewan tersebut. Jika hewan yang telah tercemar tersebut dikonsumsi manusia, akibatnya dapat menimbulkan kerusakan saraf, kanker, kemadulan, dan sebagainya.
  • Pencemaran air yang berat juga dapat menyebabkan bahan pencenar meresap ke dalam tanah. Akibatnya air yang menjadi sumber air untu diminum, mandi, dan mencuci menjadi tercemar.
  • Pencemaran oleh limbah pertanian dapat blomming algae. Akibatnya permukaan air tertutup oleh ganggang sehinnga mengurangi cahaya matahari yang menembus air. Hal tersebut menyebabkan terhambatnya fotosintesis yang dilakukan fitoplankton. Jika fotosintesis terhambat maka kadar oksigen dalam air menurun. Keadaan tersebut sangat merugikan makhluk hidup di dalam air.

C. Pencegahan Pencemaran Air
Pencemaran air harus dicegah atau kita tanggulangi, berikut ini beberapa cara mencegah pencemaran air.
  • Pencemaran air oleh limbah industri dapat dicegah dengan : 1) Setiap pabrik harus memiliki penampungan limbah. Limbah pabrik kemudian diproses, sehingga bahan-bahan yang berupa zat racun dapat dihilangkan. 2) Mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam kegiatan pertambangan dan menggantinya dengan bahan yang ramah lingkungan.
  • Pencemaran air oleh limbah pertanian dapat dicegah dengan cara sebagai berikut : 1) Mengatur penggunaan pupuk buatan, misalnya menggunakan pupuk pada saat tanaman tumbuh saja, dan tidak membuang pupuk ke sungai atau danau. 2) Menggunakan pestisida yang mudah diuraikan oleh alam. 3) Menggunakan metode yang lebih alami untuk pengendalian hama misalnya menggunakan musuh alami hama.
  • Pencemaran air oleh limbah rumah tangga dapat dicegah dengan cara : 1) Membuat tempat penampungan sampah dan penampungan limbah. 2) Memilah sampah organik dan anonganik. Sampah organik buasanya dibuat kompos, sedangkan sampah anonganik biasanya di daur ulang. 3) Menggunakan detergen secukupnya saja.
  • Mengurangi penggunaan bahan akar fosil dan meningkatkan penghijauan untuk mengurangi pencemaran udara yang dapat mengakibatkan terjadinya hujan asam.